Rabu, 07 September 2011

SISTEM STASIUN TELEVISI


Untuk membangun sebuah stasiun televisi, walaupun kecil dan sederhana harus memperhatikan beberapa aspek, yaitu : teknis, program, produksi dan SDM. Keempat aspek ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Postingan kali ini hanya membahas tentang aspek teknis, karena aspek teknis merupakan faktor terpenting dalam pembangunan sebuah stasiun televisi. Ayo gan, kita mulai!!!


Perangkat Transmisi


Pemancar televisi, merupakan alat untuk mengubah sinyal video-audio menjadi sinyal RF, terdiri dari modulator dengan driver dan power amplifier. Beroperasi pada band VHF/UHF dengan kisaran daya, untuk TV komunitas max. 40 Watt dan TV lokal swasta max. 5KW.
Accesoris, merupakan alat pendukung pemancar yang terdiri dari : splitter, combiner, power devider, bandpassfilter, rigid line dan beberapa kabel audio-video (insyaAllah akan dibahas pada postingan berikutnya)
Kabel transmisi/Feeder, umumnya berjenis heliax-coaxial dengan impedansi 50 ohm, diameter dan panjangnya tergantung dari besar daya dan channel operasi-tinggi tower.
Antena, umumnya berupa antena panel bertipe dipole/4-dipole dengan polarisasi horisontal. Banyaknya panel antena tergantung dari gain yang diinginkan dan besarnya daya pancar.
Perangkat produksi
Studio, minimal dibutuhkan sebuah studio serbaguna berukuran 6x6m yang dapat dimanfaatkan, baik untuk talk show maupun siaran berita. Pencahayaan min. 800 lux, yang didapat dari lampu halogen, Hi-power LED, atau jajaran lampu neon. Tata lampu harus sedemikian rupa sehingga tidak timbul gost (bayangan)
Kamera, untuk stasiun televisi kecil dapat menggunakan handycam digital MiniDV berjenis 3CCD (Charge Couple Device). Kamera jenis ini, walaupun hanya berstandar home appliance quality, tapi resolusinya cukup bagus apalagi jika lensanya berkualitas. Untuk studio paling tidak dibutuhkan 2 kamera.
Mikrofon, ada berbagai jenis microfon yang dapat digunakan, yaitu : Mikrofon kabel, nirkabel dan jepit (clif on). Selain itu, dapat juga dibedakan dari cara kerja sensornya : condenser (sangat peka, menggunakan batere) dan dinamik (relatif kurang peka, tanpa batere). Kebutuhan mikrofon di studio minimal 3 buah, penambahan objek/narasumber akan menambah jumlah mikrofon.
Audio Mixer, digunakan untuk mencampurkan dan/memilih sinyal audio dari banyak i/p. Untuk stasium TV kecil min. dibutuhkan mixer 8 kanal
Clear Com, alat untuk komunikasi antara produser, kameramen, operator switcher dan Master Control
Speaker, untuk komunikasi narasumber dengan pemirsa (siaran live)
Properti, kebutuhan pendukung produksi, antara lain: stage/level (panggung), backdroop, accesoris, dll
Monitor video, paling tidak dibutuhkan sebuah monitor 21" untuk presenter dan juru kamera
Komputer editing, dilengkapi dengan aplikasi video editing, kartu grafis dan video capture card yang memadai untuk proses pasca produksi.
VTR (Video Tape Recorder), berfungsi untuk merekam dan melihat rekaman pada proses produksi, dapat juga digunakan untuk meng-capture (istilah yang digunakan untuk merubah rekaman dari kaset pita ke data digital). Format yang digunakan, antara lain : VHS, S-VHS, dan MiniDV.
Perangkat Pengendali (Master Control)


Master Control Room (MCR), ruang tempat pengendali siaran, berukuran 3x4m. Bisa digabung dengan ruang editing.
Komputer server, berfungsi untuk memutar rekaman, menampilkan logo, templete, running text maupun super impose (InsyaAllah untuk lebih detailnya akan dibahas lebih lanjut).
Digital Video Mixer/Switcher, digunakan untuk mencampur 2 buah sinyal video atau memilih salah satu sinyal video untuk di kirim ke pemancar. Untuk stasiun TV kecil, cukup dibutuhkan sebuah switcher saja. i/p video min.2, tapi jika ada 4 i/p akan lebih bagus.
DVD recorder, digunakan untuk merekam program yang disiarkan, karena KPI mensyaratkan bahwa semua program yang disiarkan harus direkam dan disimpan paling tidak selama 1 tahun. Sedangkan 1 keping DVD, dapat merekam hingga 1 jam (kualitas XP), 2 jam (kualitas SP), 4 jam (kualitas LP), 8 jam (kualitas ELP).
Monitor, digunakan untuk memantau keluaran sinyal video dari setiap perangkat yang digunakan (kamera, VTR, dan lain sebagainya) serta memonitor sinyal televisi yang diterima dari pemancar.
Selain perangkat keras, aspek teknis juga menyangkut masalah pengadaan, instalasi, pengelolaan dan penanganan peralatan yang digunakan. Pembangunan aspek teknis secara menyeluruh akan memakan waktu sekitar 1 bulan setelah pengadaan barang.